Oleh Fahrizal Ischaq Addimasqie
Jombang, Amlam – Pagi ini kami begitu bersemangat, istri saya (Umi) meminta saya menjaga bayi Shofia karena berpamitan ingin ke kamar santriwati sebelum fajar tiba, mereka semua disapa saat bangun tidur, dan diingatkan bahwa mereka akan dzikir sambil berdiri jika terlambat ke masjid, maklum santri harus sudah di masjid 30 menit sebelum adzan, agar bisa salat tahajjud, hajat dan witir, sebelum waktu subuh tiba.
Saya tidak ingin kalah, setelah dzikir pagi semua guru dan karyawan kami kumpulkan di teras ‘Ndalem Kasepuhan’, termasuk yang berhalangan salat. Selain mengabsen satu persatu dan menanyakan kabar mereka, kami juga berusaha memberikan pengarahan dan motivasi tentang dahsyatnya energi dan do’a di waktu pagi, Tentu juga mengingatkan riwayat tentang para malaikat pagi dan petang mengamini do’a hamba di waktu pagi.
Kami berkesimpulan bahwa inti dari kurikulum pesantren adalah waktu fajar, jika fajar nya, jamaah subuhnya, dzikir pagi dan aktifitas pagi santri dan guru kondusif, maka unsur yang lain akan mengikuti dengan sendirinya, bahkan urusan-urusan yang rumit dalam administrasi dan manajemen pesantren pada akhirnya akan tertata dengan sendirinya, tidak sekali terjadi pada kami, tapi berkali-kali, sehingga membuat iman kami semakin kuat. Kami yakin jika santri itu subuhnya beres, pasti mereka kelak akan sukses, tidak akan ada hal sulit dalam dirinya, karena urusannya tidak hanya selesai dengan usaha, tapi juga dengan do’a. Ya Rabb…
Bukankah dua rakaat sebelum subuh lebih berharga dari dunia dan seisinya, bukankah orang yang beres subuhnya, maka urusan dunianya akan dibereskan oleh Sang Maha Pencipta. Jangan tidur setelah subuh, karena akan membuatmu faqir, gampang susah, faqir pikiran, faqir ilmu, dan faqir rizki nauzubillah. Hidupkan Subuhmu, maka Hidupmu akan Cerah, Allah jauhkan dari marabahaya dan penyakit yang tak disangka. Semoga kita semua dimuliakan Allah Sang Penguasa Subuh dengan keberkahan dan kekuatan menghidupkan Fajar di rumah kita, pondok kita dan di manapun kita berada. Amin.